TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan batin atau bonding orang tua dan anak bukan sesuatu yang hadir begitu saja. Butuh konsistensi bertahun-tahun untuk memastikan orang tua dan anak memiliki ikatan batin yang kuat satu sama lain. Meski butuh waktu, membangun ikatan batin yang positif dengan anak bukanlah hal yang terlampau sulit atau memberatkan.
Baca juga: Pangeran Harry dapat Saran Pengasuhan Bayi dari Anak Sekolah
“Orang tua yang dengan tulus mau melihat dunia melalui sudut pandang anak, mau berbagi kesenangan dan kesulitan bersama anak, tidak akan mengalami masalah dalam membangun ikatan batin dengan anak,” kata Dr. Forrest Talley, psikolog klinis diInvictus Psychological Services di California, Amerika Serikat.
Sementara itu menurut terapis anak-anak dan dewasa, Lauren Mosback, tidak peduli apapun yang Anda kerjakan, terus membuka komunikasi dengan anak adalah terpenting yang bisa Anda lakukan untuk mendukung ikatan batin yang kuat dengan anak selama mereka bertumbuh dewasa.
“Klien saya yang mempunyai ikatan batin terkuat dengan orang tuanya rata-rata mempunyai orang tua yang terus membuka pintu komunikasi,” ungkap Lauren Mosback.
Baca Juga:
Ketika orang tua membuka pintu komunikasi yang luas, anak tidak segan bercerita apapun sehingga tidak ada hal yang disembunyikan. Dengan begini orang tua dan anak bisa lebih saling memahami anak dan terhubung satu sama lain.
Baca juga: Orang Tua Selalu Memberi Anak Hadiah? Awas Overparenting
“Anak-anak ini merasa mereka bisa mendiskusikan hampir semua hal dengan orang tuanya dan ketika orang tua juga menciptakan batasan dan ekspektasi yang sehat, mereka akan menghormati pemikiran anak, memvalidasi emosi mereka, dan menghargai kejujuran anak,” tandas Lauren Mosback.